Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) bergerak cepat setelah laporan mengenai dugaan masalah kualitas makanan dalam Program Makanan Bergizi (MBG) di SDN 33 Kasipute, Bombana, Sulawesi Tenggara. Tak hanya menangani insiden lokal, BGN langsung menggelar evaluasi menyeluruh terhadap seluruh pelaksanaan program yang diluncurkan pada 6 Januari 2025 lalu.
“Ini menjadi peringatan penting bagi kami,” kata Kepala BGN dalam keterangan persnya, Sabtu, 26 April 2025. Menurut dia, evaluasi difokuskan pada peninjauan ulang Standar Operasional Prosedur (SOP) di seluruh Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG), termasuk dapur-dapur produksi yang mengelola penyediaan makanan.
Program MBG merupakan salah satu prioritas nasional dalam investasi jangka panjang pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Namun, insiden di Bombana menunjukkan bahwa celah pengawasan dan penerapan standar masih perlu diperbaiki.
Riska Purnama Sari, Kepala SPPG Yayasan Darul Ilhamiyah Nusantara, unit yang bertanggung jawab atas distribusi makanan di SDN 33 Kasipute, menyampaikan permintaan maaf kepada para penerima manfaat. “Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada siswa, orang tua, dan masyarakat. Kami berkomitmen untuk segera memperbaiki sistem pengawasan internal,” ujar Riska.
Tim SPPG bersama unsur organisasi perangkat daerah setempat langsung turun ke lokasi untuk menarik makanan yang diduga bermasalah dan melakukan langkah pencegahan lanjutan. BGN menegaskan, penanganan cepat ini adalah bagian dari komitmen menjaga integritas program MBG.
Selain merespons insiden, BGN juga mulai merancang skema peningkatan kapasitas sumber daya manusia di setiap SPPG. Audit mendalam terhadap proses produksi, distribusi, dan pengawasan makanan akan diberlakukan secara nasional.
“Kami tidak ingin kejadian ini terulang. Kami akan pastikan bahwa standar kualitas di setiap unit pelaksana benar-benar ditegakkan,” ujar Kepala BGN.
Meskipun diterpa insiden, BGN menegaskan bahwa Program Makanan Bergizi akan tetap berjalan. Evaluasi ini justru dianggap sebagai langkah korektif untuk memperkuat keberlanjutan program dan memastikan manfaat optimal bagi generasi masa depan.