Kendari – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mengangkat keprihatinan terhadap langkah Penjabat (Pj) Walikota Kendari yang dianggap tidak mencerminkan semangat multikulturalisme. Hal ini terkait acara halalbihalal bersama masyarakat Muna yang diselenggarakan baru-baru ini di Lapangan Benu-benua, kecamatan Kendari Barat pada tanggal 20 April 2024.

Muhammad Iksan Saranani, Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi Sulawesi Tenggara, menyoroti keputusan Pj Walikota Kendari yang dinilai tidak memperhatikan keragaman etnis dan budaya di Kota Kendari. “Sebagai kota yang dihuni oleh beragam etnis suku, Kota Kendari membutuhkan kebijakan yang inklusif dan menghormati semua warganya,” ujar Iksan.

Ia menekankan pentingnya adanya kebijakan yang merangkul seluruh komunitas di Kota Kendari, tanpa membedakan suku atau latar belakang lainnya. “Tindakan yang memihak hanya kepada satu kelompok etnis dapat memicu ketegangan dan memperkuat kesenjangan sosial di masyarakat,” tambahnya.

Dengan demikian, KNPI berharap agar Pj Walikota Kendari dapat mengambil langkah yang lebih bijaksana dan inklusif dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin sementara. Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat menciptakan suasana yang harmonis dan adil bagi seluruh warga Kota Kendari, serta memperkuat semangat persatuan dan kerukunan antar-etnis.