Penulis : Zulkarnain
|
Editor : Andi Esse MS

Meteosultra.id, Kendari – Niat baik berujung petaka. Seorang sopir angkutan umum rute Kendari–Bombana, Dedi Wahyudin (54), menjadi korban penikaman brutal oleh seorang pria tak dikenal yang ia tolong di Terminal Baruga, Jumat malam, 2 Mei 2025.

Peristiwa berdarah itu bermula saat Dedi yang biasa mangkal di kawasan terminal melihat seorang pria tampak lelah duduk sendirian. Dengan niat tulus, ia menghampiri dan menanyakan tujuan pria tersebut. “Ke Bombana,” jawab si pria singkat. Melihat kondisinya yang lusuh dan lapar, Dedi membelikan makanan, minuman, dan rokok. Ia bahkan mempersilakan pria itu beristirahat di dalam mobilnya.

Namun kebaikan itu justru dibalas kejahatan. Sekitar menjelang subuh, pria tersebut menyerang Dedi dengan batu hingga korban terhuyung. Tak berhenti di situ, pelaku kemudian mencabut sebilah badik dan menikam Dedi sebanyak empat kali di bagian dada dan perut. Dedi sempat menahan serangan dengan tangan, namun luka yang dideritanya sangat parah.

Dalam kondisi bersimbah darah, Dedi masih sanggup mengemudikan mobilnya ke Polsek Baruga untuk melapor. Ia kemudian dilarikan ke RSUD Bahteramas Kendari dan kini tengah menjalani perawatan intensif. “Saya cuma ingin sembuh. Anak-anak saya masih sekolah,” kata Dedi dengan suara lemah.

Ironisnya, biaya operasi yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp20 juta belum bisa ditanggung karena status korban kriminal membuat klaim BPJS tak berlaku. Keluarga pun berharap uluran tangan dari pemerintah dan masyarakat untuk menyelamatkan nyawa Dedi.

Pihak kepolisian menyatakan telah mengantongi ciri-ciri pelaku dan tengah memburu keberadaannya. “Kami serius dalam kasus ini. Pelaku harus bertanggung jawab,” ujar seorang penyidik dari Polsek Baruga.

Hingga kini, Dedi masih terbaring di rumah sakit, menanti operasi penyelamat nyawa. Di tengah luka yang belum sembuh, ia hanya bisa berharap agar keadilan ditegakkan dan kebaikan hati tak lagi dibalas dengan kekejaman.