Baubau, METROSULTRA.ID – Malam keenam belas Ramadan di Baubau bukan sekadar momen beribadah, tetapi juga peristiwa budaya yang mempertemukan pemimpin daerah dengan masyarakat. Malona Qunua, atau yang lebih dikenal sebagai Malam Qunut, kembali digelar di Baruga Masjid Agung Keraton Buton, Minggu dini hari, 16 Maret 2025.
Ritual yang telah menjadi agenda tahunan Pemkot Baubau ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Baubau, H. Yusran Fahim, SE, Wakil Wali Kota Baubau, Ir. Wa Ode Hamsinah Bolu, M.Sc, serta jajaran Forkopimda dan kepala OPD Kota Baubau.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Baubau, Eko Prasetyo, ST, MM, Malona Qunua bukan sekadar tradisi, tetapi juga cerminan hubungan antara pemimpin dan rakyatnya.
“Dulu, masyarakat merindukan pertemuan dengan pemimpin mereka. Melalui ritual ini, pemimpin hadir, menegur, menyapa, dan berbagi dengan rakyatnya. Ini menjadi ruang interaksi yang berakar kuat dalam sejarah,” kata Eko Prasetyo.
Simbol Syukur dan Kebersamaan
Rangkaian Malona Qunua dimulai dengan Shalat Isya berjamaah pukul 24.00 WITA, diikuti dengan Tarawih, Witir, serta doa dan munajat bersama yang berlangsung hingga pukul 02.00 WITA.
Usai ibadah, pemimpin dan masyarakat duduk bersama dalam sahur bersama di Baruga Masjid Agung. Momen ini menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur atas berkah Ramadan.
Di Baubau, Malona Qunua bukan sekadar ritual, tetapi warisan budaya yang terus hidup. Pemerintah daerah berkomitmen menjaga tradisi ini sebagai bagian dari identitas masyarakat Buton.
“Ini bukan sekadar seremoni. Ini pengingat bahwa pemimpin hadir bukan hanya dalam kebijakan, tetapi juga dalam kebersamaan,” kata seorang warga yang ikut dalam ritual tersebut.