Dikonfirmasi terpisah, Hj. Kamalia Kadir, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bombana mencoba menepis absenya pulau Kabaena, Ia berdalih bahwa pihaknya belum mengetahui pasti, apa yang menjadi alasan ketidak ikut sertaan kelompok seni dari Kabaena dalam hajatan budaya moronene kali ini.
“Belum tahu juga kenapa tidak ada, soalnya panitianya mereka Sukaji,” ujarnya. Ketidaktahuan pihak penyelenggara terhadap masalah ini menambah kompleksitas situasi.
Meskipun demikian, Festival Budaya Moronene yang dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Bombana Edy Suharmanto tetap berlangsung dengan semarak. Penggiat budaya dari Poleang dan Rumbia menampilkan 17 tarian tradisional yang memukau penonton. Berbagai pertunjukan tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi sarana penting untuk melestarikan budaya suku Moronene.
Pemerintah Kabupaten Bombana berharap festival ini dapat terus menjadi ajang untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal. Diharapkan, di masa mendatang, kendala seperti yang dihadapi oleh kelompok seni dari Pulau Kabaena dapat diatasi, sehingga partisipasi dari seluruh wilayah dapat lebih merata dan lengkap.