Penulis : Tim Redaksi

Ternate — Ketua Forum Keberagaman Nusantara (FKN) Provinsi Sulawesi Tenggara, Muh Iksan Saranani, menghadiri pertemuan nasional Forum Keberagaman Nusantara yang digelar di Kedaton Kesultanan Ternate, Maluku Utara, Senin, 27 Oktober 2025. Acara yang berlangsung khidmat itu dihadiri oleh para sultan se-Indonesia, Wakil Presiden RI ke-13 Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin, para raja, tokoh agama, pemuda, dan perwakilan pemerintah daerah.

Dalam wawancara usai acara, Iksan mengatakan forum tersebut menjadi ruang penting untuk memperkuat ikatan kebangsaan dan nilai toleransi di tengah keberagaman. Ia menilai, kehadiran FKN sejak terbentuk pada 2023 menjadi langkah nyata dalam merawat semangat kebhinekaan yang menjadi fondasi bangsa.

“FKN bukan sekadar forum seremonial, tapi gerakan moral untuk menyatukan umat dan masyarakat tanpa memandang suku, agama, maupun status sosial,” ujar Iksan.

Forum Keberagaman Nusantara dipimpin oleh Arif Rahmansyah Marbun Tuanku Alamsyah, mantan staf khusus Wakil Presiden RI, sementara posisi Dewan Pembina dijabat oleh Wapres ke-13 KH. Ma’ruf Amin. Iksan menyebut Arif sebagai sosok pemimpin muda religius dan berpengalaman yang mampu membawa forum ini menjadi wadah inklusif bagi berbagai kalangan.

Sebagai Ketua FKN Sultra, Iksan berkomitmen memperkuat peran forum tersebut di daerah. Ia menilai, Sulawesi Tenggara dengan beragam suku dan agama memiliki potensi besar menjadi contoh daerah yang harmonis dan toleran jika dikelola dengan pendekatan kebersamaan.

“Kami ingin FKN hadir di tengah masyarakat, bukan hanya dalam forum diskusi, tapi juga dalam gerakan sosial dan ekonomi umat,” katanya.

Iksan yang juga dikenal sebagai aktivis muda dan tokoh ormas Islam di Sultra itu menekankan pentingnya menjaga keutuhan bangsa melalui dialog lintas agama dan budaya. Menurutnya, tantangan keberagaman saat ini bukan hanya soal perbedaan keyakinan, tapi juga bagaimana mengelola perbedaan dengan kedewasaan sosial.

“FKN Sultra siap memperkuat toleransi dan kebhinekaan. Kami percaya, bangsa ini akan kuat jika masyarakatnya mampu menghargai perbedaan,” tutur Iksan menutup perbincangan.