Selain kelapa gajah, Mentan Amran Sulaeman juga memperkenalkan penanaman jagung sebagai bagian dari diversifikasi tanaman di Konawe Utara. Jagung, sebagai sumber karbohidrat utama, memiliki peran krusial dalam menyediakan pangan bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, jagung juga digunakan sebagai bahan baku industri pakan ternak dan bioenergi.
Mentan RI ini juga memberikan bantuan benih jagung secara simbolis sebanyak 10.000 kilogram dan Benih Padi Sebanyak 12.500 kilogram kepada seluruh petani di Kabupaten Konawe Utara dan dilanjutkan dengan penanaman jagung secara serentak.
Pilihan untuk menanam jagung di wilayah ini dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi petani dan industri pakan ternak lokal. Dengan pengelolaan yang baik, jagung dapat menjadi komoditas unggulan yang mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Konawe Utara.
Untuk mendukung keberhasilan inisiatif ini, penting untuk memberikan dukungan infrastruktur dan pendidikan pertanian kepada petani di Konawe Utara. Infrastruktur yang memadai, seperti irigasi, jalan transportasi, dan pusat distribusi, dapat membantu memperlancar proses produksi dan distribusi hasil pertanian.
Selain itu, peningkatan pengetahuan petani melalui program pendidikan pertanian dan pelatihan teknis akan memberikan keuntungan jangka panjang. Pengetahuan tentang teknik bertani yang efektif, penggunaan pupuk organik, dan metode pertanian berkelanjutan dapat membantu meningkatkan hasil produksi dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Langkah Menteri Pertanian, Amran Sulaeman, dalam menanam kelapa gajah dan jagung di Konawe Utara mencerminkan upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. Dengan memanfaatkan potensi tanaman alternatif dan mendukung petani melalui infrastruktur dan pendidikan, diharapkan dapat tercipta sistem pertanian yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi lokal.