Penulis : Andi Esse MS
|
Editor : Zulkarnain

Menurut Syahrir, Kartun ini memuat elemen yang bisa dianggap propaganda jika dilihat dari cara gambar tersebut mengolok-olok dan memprovokasi ketegangan.

Namun, RS tetap membela diri dengan menyebut bahwa konten semacam ini umum beredar di grup WhatsApp dan seringkali tidak menimbulkan dampak serius.

Hal ini menimbulkan pertanyaan: apakah gambar ini benar-benar bertujuan untuk propaganda atau hanya merupakan bentuk konten yang tidak bertanggung jawab?

Ahli media dan komunikasi, Muh Amsar mengatakan bahwa kartun dengan muatan ejekan dan fitnah bisa mempengaruhi opini publik dan menambah ketegangan politik.

“Penyebaran gambar seperti ini sering kali bertujuan untuk mengarahkan sentimen publik terhadap pihak tertentu, yang dapat berdampak negatif pada proses demokrasi,” singkatnya.

Dikonfirmasi terpisah, Mantan Pj bupati Bombana Burhanuddin enggan berkomentar panjang, Ia hanya meminta kepada tim pendukungnya, khususnya masyarakat Bombana untuk tidak terprovokasi dengan maraknya informasi tidak benar (Hoaks) yang kerap menyudutkan dirinya.

“Saya mengajak kepada kita semua bersama-sama mengusung budaya politik santun, jauhkan fitnah dan rasa permusuhan. Insya Allah Bombana akan lebih cepat maju dan berkembang,” katanya.(red)

Penulis: Zulkarnain.