Bombana, 6 Juli 2025 – Banjir kembali melanda wilayah Kabupaten Bombana. Kali ini, Dusun IV Lampangi Jaya, Desa Tedubara, Kecamatan Kabaena Utara, menjadi sasaran terjangan air bah akibat curah hujan ekstrem selama delapan jam tanpa henti.
Berdasarkan laporan resmi yang diterima oleh BPBD Kabupaten Bombana, hujan deras yang mengguyur sejak Sabtu, 5 Juli 2025, menyebabkan sungai di sekitar permukiman meluap. Air bah merendam tiga rumah milik warga dan mengakibatkan kerusakan material cukup besar.
Tercatat tiga Kepala Keluarga terdampak dalam musibah ini. Kerugian terbesar dialami oleh Simon Bateman, warga Dusun IV Lampangi Jaya, yang kehilangan 25 kandang ayam, mesin giling, mesin bor, mesin kompresor, dan satu unit mesin traktor. Total kerugian yang diderita Simon diperkirakan mencapai Rp50 juta.
Sementara itu, dua warga lainnya, I Gede Pawitra dan MD Padet, juga mengalami kerugian besar. Alat pertanian, dapur rumah, hingga kebutuhan pokok mereka rusak berat. Estimasi kerugian masing-masing berkisar antara Rp20 juta hingga Rp25 juta.
Kepala Desa Tedubara, Rais, dalam laporannya menegaskan bahwa kejadian ini memerlukan penanganan segera dari pihak pemerintah kabupaten dan BPBD. Selain kerugian harta benda, warga yang terdampak kini juga menghadapi keterbatasan kebutuhan dasar akibat kerusakan tempat tinggal dan fasilitas rumah tangga.
“Banjir ini bukan hanya merusak rumah, tapi juga menghanyutkan alat-alat produksi warga yang menjadi penopang ekonomi keluarga,” jelas Rais dalam keterangan tertulis.
Masyarakat berharap pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan logistik dan mempercepat proses pemulihan pasca-bencana.
Banjir bandang kembali melanda wilayah Kabupaten Bombana. Kali ini, Dusun IV Lampangi Jaya, Desa Tedubara, Kecamatan Kabaena Utara, menjadi sasaran terjangan air bah akibat curah hujan ekstrem selama delapan jam tanpa henti. Berdasarkan laporan resmi yang diterima oleh BPBD Kabupaten Bombana, hujan deras yang mengguyur sejak Sabtu, 5 Juli 2025, menyebabkan sungai di sekitar permukiman meluap. Air bah merendam tiga rumah milik warga dan mengakibatkan kerusakan material cukup besar. Tercatat tiga Kepala Keluarga terdampak dalam musibah ini. Kerugian terbesar dialami oleh Simon Bateman, warga Dusun IV Lampangi Jaya, yang kehilangan 25 kandang ayam, mesin giling, mesin bor, mesin kompresor, dan satu unit mesin traktor. Total kerugian yang diderita Simon diperkirakan mencapai Rp50 juta. Sementara itu, dua warga lainnya, I Gede Pawitra dan MD Padet, juga mengalami kerugian besar. Alat pertanian, dapur rumah, hingga kebutuhan pokok mereka rusak berat. Estimasi kerugian masing-masing berkisar antara Rp20 juta hingga Rp25 juta. Kepala Desa Tedubara, Rais, dalam laporannya menegaskan bahwa kejadian ini memerlukan penanganan segera dari pihak pemerintah kabupaten dan BPBD. Selain kerugian harta benda, warga yang terdampak kini juga menghadapi keterbatasan kebutuhan dasar akibat kerusakan tempat tinggal dan fasilitas rumah tangga. “Banjir ini bukan hanya merusak rumah, tapi juga menghanyutkan alat-alat produksi warga yang menjadi penopang ekonomi keluarga,” jelas Rais dalam keterangan tertulis. Masyarakat berharap pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan logistik dan mempercepat proses pemulihan pasca-bencana. Hingga berita ini diturunkan, pihak BPBD telah menerima laporan dan tengah melakukan verifikasi di lapangan. BanjirBombana TedubaraTergenang BencanaAlam KabaenaUtara BPBDBombana KerugianWarga DesaTerdampak