Penulis : Nandar
|
Editor : Nurfadillah

Menurut Arafah, Basarnas Kendari juga memperkuat koordinasi dengan pihak terkait seperti Polri, TNI, dan instansi lainnya. Koordinasi yang efektif diperlukan untuk memastikan sinergi dalam penanganan keadaan darurat dan penyelamatan.

Pemantauan terus-menerus terhadap kondisi cuaca dan analisis risiko menjadi kegiatan rutin Basarnas Kendari. Dengan pemahaman mendalam terhadap potensi risiko seperti gelombang tinggi, cuaca buruk, atau kecelakaan lalu lintas, Basarnas Kendari dapat merancang strategi penyelamatan yang lebih presisi dan efektif.

“Adapun potensi ancaman yang perlu diwaspadai dalam pelaksanaan Siaga SAR Khusus Nataru tahun ini diantaranya, Bencana hidrometeorologi yaitu banjir, gelombang tinggi, longsor, banjir bandang dan angin puting beliung. Kemudian bencana geologi yaitu gempa bumi dan tsunami, Kecelakaan Transportasi yaitu kecelakaan kapal, pesawat dan jalan raya, dan Kondisi Membahayakan Manusia diantaranya kedaruratan di tempat-tempat wisata,” urainya

Dengan langkah-langkah proaktif ini, Basarnas Kendari berkomitmen untuk memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat selama libur Nataru. Keberhasilan operasi penyelamatan tidak hanya bergantung pada kesiapan Basarnas Kendari, tetapi juga pada keterlibatan dan kesadaran masyarakat. Mari bersama-sama menjadikan libur Nataru kali ini sebagai momen yang aman, penuh kebahagiaan, dan tanpa kecelakaan.