Sulawesi Tenggara – Tingkat kemiskinan di Sulawesi Tenggara menunjukkan tren penurunan yang signifikan pada September 2024. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara, persentase penduduk miskin turun menjadi 10,63 persen. Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,58 persen poin dibandingkan Maret 2024 yang tercatat sebesar 11,21 persen.
Jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tenggara pada September 2024 mencapai 305,27 ribu orang, menurun sebanyak 14,44 ribu orang dibandingkan Maret 2024. Penurunan ini menjadi indikator membaiknya kondisi perekonomian daerah pasca pandemi COVID-19 yang sempat menyebabkan peningkatan angka kemiskinan pada tahun-tahun sebelumnya.
Meski demikian, tantangan masih terlihat di wilayah perdesaan, di mana persentase penduduk miskin lebih tinggi dibandingkan perkotaan. Pada September 2024, sebanyak 7 dari 10 penduduk miskin di Sulawesi Tenggara tinggal di perdesaan. Persentase kemiskinan di perdesaan tercatat sebesar 13,07 persen, sementara di perkotaan sebesar 6,78 persen.
Selain itu, garis kemiskinan juga mengalami kenaikan. Pada September 2024, garis kemiskinan Sulawesi Tenggara tercatat sebesar Rp473.343 per kapita per bulan. Garis kemiskinan makanan mencapai Rp353.412, sedangkan garis kemiskinan non-makanan sebesar Rp119.931.
Penurunan angka kemiskinan ini juga diiringi dengan perbaikan Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan. Indeks Kedalaman Kemiskinan turun dari 2,076 menjadi 1,809, sementara Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari 0,563 menjadi 0,440.
Keberhasilan menekan angka kemiskinan ini tidak lepas dari peran pemerintah daerah dalam meningkatkan akses ekonomi, pemberdayaan masyarakat, serta berbagai program sosial yang tepat sasaran. Upaya ini diharapkan dapat terus berlanjut guna mencapai target penurunan kemiskinan yang lebih besar di masa mendatang.