Penulis : Tim Redaksi
|
Editor : Nurfadillah

RUMBIA, METROSULTRA.ID | Pada era globalisasi ini, berbagai sektor di suatu daerah dapat terpengaruh oleh kebijakan impor dan ekspor yang diterapkan oleh pemerintah. Salah satu sektor yang turut merasakan dampaknya adalah sektor peternakan. Hal ini tidak hanya terjadi di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat daerah. salah satunya di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Edy Suharmanto selaku Penjabat (Pj) Bupti Bombana mengungkapkan keprihatinannya terkait menurunnya daya beli hewan ternak lokal yang dipicu oleh adanya impor ternak.

Pria kelahiran Bima Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menjelaskan bahwa hewan ternak asal Bombana, seperti sapi dan kambing, mengalami penurunan daya beli yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh hadirnya ternak impor yang cenderung lebih banyak sehinggah berpengaruh pada daya beli ternak di Bombana menurun.

“Tantangan yang dihadapi oleh kami ada produk (hewan ternak) yang masuk dari luar daerah, harganya mungkin sama, tapi ketersediaan produk dari luar daerah juga melimpah, imbasnya produk dari teman-teman kelompok ternak ini tidak sepenuhnya laku,” ungkap Edy dalam forum pertemuannya dengan Gabungan Kelompok Ternak Padang Penggembalaan di Desa Tinabite, Kecamatan Lantari Jaya belum lama ini. (13/1).